Minggu, 15 Juni 2014

Bersedekah

 
Manfaat Sedekah belum tentu diketahui oleh semua orang, karena hanya sebagian orang yang ikhlas menyisihkan sebagian hartanya untuk bersedekah saja, yang pasti pernah merasakan keajaiban dan manfaat sedekah. Jadi, berapapun uang yang bisa anda sisihkan, sedekahkanlah, karena Allah akan membalasnya berlipat-lipat ganda.

Rasulullah SAW pernah berkata, bahwa setiap masuk pagi, ada dua malaikat mengajukan permohonan mereka kepada Allah SWT. Malaikat pertama berdoa:”Ya Allah berikanlah ganti bagi orang yang menginfaqkan hartanya”. Yang kedua berdoa:” Ya Allah jadikanlah semakin tidak punya orang yang pelit terhadap hartanya.”

Berbicara mengenai manfaat sedekah yaitu balasan dari Allah atas sedekah / sodaqoh ataupun infaq yang telah kita keluarkan, sungguh kita butuh keyakinan yang sempurna, bahwa Allah akan mengganti dengan berlipat-lipat dari arah yang tak pernah kita sangka-sangka sebelumnya. Bukankah Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya?.
Sekelumit cerita nyata tentang Manfaat Sedekah :

Manfaat Sedekah juga dirasakan oleh seorang MC kampung yang berpenghasilan tidak menentu, menyisihkan uang tiga ribu dari bayarannya menjadi sebuah pembawa acara di daerahnya. Mungkin sangat kecil jika dinilai dari uang yang dia dapatkan yaitu 200 ribu rupiah. Namun, sedekah tidak hanya urusan nominal saja, melainkan juga keikhlasan ketika memberi. Jadi meskipun 3 ribu, jika memberikannya dengan ikhlas maka akan berbeda dengan sedekah ratusan ribu yang disertai dengan perasaan tidak ikhlas atau riya.

Tak disangka Seminggu kemudian, dia mendapatkan job untuk membawakan acara dengan bayaran 350 ribu. Lagi2 dia menyisihkan uangnya. Kali ini dia tambahkan, yaitu sebesar lima ribu rupiah. Dia ingin membuktikan kebenaran Manfaat Sedekah dan Hikmah Sedekah. Dan Subhanallah…ternyata keajaiban itu benar nyata adanya, minggu berikutnya, tanpa disangka2 sebelumnya, dia mendapatkan job menjadi MC di Tabligh Akbar bersama seorang Ustadz dan Habib yang sangat terkenal, dengan bayaran 750 ribu…Ya …semua dilipat gandakan seperti apa yang telah dijanjikan. Kemudian dia menyisihkan 10 ribu untuk bersedekah…dan hingga sekarang, sedekah telah menjadi sebuah kebiasaannya. Tak ada keterpaksaan, yang ada hanya keikhlasan. Sebuah investasi di dunia , namun akan dirasakan di akhirat. Hanya dengan sedikit saja…uang yang kita sedekahkan dibalas ratusan kali lipat. Bagaimana jika kita bisa bersedekah lebih banyak?…insya ALLAH..akan dibalas juga dengan jumlah yang tak terkira. Yakinlah dengan Manfaat Sedekah.

Rasullulah SAW bersabda : “ Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya BALA tidak pernah bisa mendahului SEDEKAH “

Khalifah Ali bin Abi thalib menyatakan “ pancinglah rezeki dengan sedekah. “

Saya masih ingat ketika masih kecil, saat menjelang idul fitri disekolah pasti sudah diumumkan untuk segera membayar zakat fitrah. Ada kebahagiaan sendiri rame rame membawa beras ke sekolah lalu didoakan bersama sama. Saya juga masih ingat guru ngaji saat itu selalu berpetuah untuk rajin bersedekah. Hingga sekarang, pertanyaan yang muncul dan acap kali menggoda kita adalah mengapa harus zakat dan sedekah atau infaq, sudah susah payah bekerja , tapi hasil harta yang didapat kok tidak semua menjadi milik kita ? kenapa harus menyisihkan buat orang lain?. Dari sinilah rupanya rahasia Allah SWT menguji asa, rasa dan kepedulian seseorang.
Ternyata dibalik seruan bersedekah, terkandung mafaat yang cukup dalam. Ada sebuah keajaiban- keajaiban yang tak bisa dinalar oleh logika,……

Ali ath-thontowi, ulama terkenal dari universitas Al Azhar sebagaimana menyampaikan satu ungkapan indah : “ bila anda membahagiakan saudara anda dengan pemberian , maka Allah akan membahagiakan anda dengan pemberianNya yang tak terduga dan tak pernah anda nantikan “
Dalam suatu riwayat disebutkan, : “ ketika seekor anjing berputar putar di dekat sumur dan ia hampir mati karena kehausan, seorang pelacur dari kaum bani israil muncul dan melihatnya. Ia lalu melepaskan sepatunya untuk mengambil air minum dengannya. Air itu diberikan kepada anjing tersebut. Dengan karunia Allah, lantaran sikapnya itu, Allah mengampuni dosanya dan memberikan rahmat kepadanya.
( HR. Bukhari-Muslim )
Ibnu Al-Qayyim dalam kitab Tanbil al ghafilin ( hal 247 ) bertutur : “ susungguhnya sedekah itu dapat membebaskan dari azab NYA. Seseorang yang melakukan dosa dan kesalahan , jika segera mau menyusulinya dengan sedekah, niscaya hal itu akan membebaskkan ia dari azab. “
Allah SWT berfirman dalam surah al-A’raf ( 7: 156 ) “ Rahmat KU meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat KU untuk orang – orang yang bertaqwa dan menunaikan zakat…”
Berdasarkan hadist hadist nabi dari segala sumber, berikut 7 manfaat sedekah :

Manfaat sedekah yang pertama adalah mengundang datangnya rezeki. Memberikan berkah pada harta yang ada pada kita., menjauhkan pada bencana, serta menambah keuntungan.

Khalifah Ali bin Abi thalib menyatakan “ pancinglah rezeki dengan sedekah. “

Manfaat Sedekah yang kedua dapat menolak bala. Menjauhkan dari api neraka dan melepaskannya dari kepicikan duni akherat. Menjadi naungan di hari kiamat nanti.
Manfaat Sedekah yang ketiga bisa menyembuhkan penyakit. Menghilangkan kesalahan dan membersihkan kecemaran serta mensucikan dari dosa.
Manfaat Sedekah yang keempat dapat menunda kematian dan memperpanjang umur
Manfaat Sedekah dapat mendatangkan pertolongan yang diperlukan dalam usaha yang dikerjakan
Manfaat Sedekah dapat meruntuhkan segala benteng setan dan mematahkan segala kekurangan mereka
Manfaat Sedekah memupuk cinta kasih terhadap sesama. Serta membuat hidup lebih damai
Semoga kita menjadi insan yang gemar bersedekah agar bisa merasakan manfaat sedekah…

Terima kasih yaa Rabb, mudah-mudahan Engkau anugerahkan kepada kami dan saudara-saudara kami rezeki yang melimpah lagi berkah. Agar kami bisa kembali bersedekah (dengan lebih banyak) untuk saudara-saudara kami lainnya yang Engkau uji dengan kekurangan harta dan ketakutan. Ya Allah, sayangi dan kasihilah saudara-saudara kami di seluruh penjuru bumi dengan kuasa-Mu. Lindungi dan selamatkan mereka dari orang-orang yang dzalim lagi aniaya.

Ya Allah Dzat yang Maha Perkasa, kami beriman atas janji-janji-Mu. Dan semakin kuat atas keyakinan kami, bahwa iman, ukhuwah, dan rezeki di tangan hamba-Mu tak pernah Engkau sia-siakan. Engkau pasti bersama kami dengan keimanan kami, dan Engkau pasti menjadi Penolong kami dengan persaudaraan kami. Tak ada nilai yang kecil di sisi Engkau, ketika sedekah ini dibalut dengan keikhlasan dan cinta atas nama-Mu.* Manfaat sedekah.

Shalat Jumat

 


Shalat jumat adalah shalat dua rakaat yang hanya dilakukan pada hari jumat, tepat pada waktu shalat zuhur dan wajib ada pelaksanaan khutbahnya. Ketentuan shalat jumat tersebut tentu memiliki edukasi yang luar biasa bagi kaum Muslimin.
Sehingga Allah memaktubkan di dalam Al-Qur’an perintah meninggalkan segala akitivitas ketika azan jum’at berkumandang. Allah Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman , apabila kamu diseru menunaikan shalat yang bertepatan pada hari Jumat, maka bersegaralah kamu mengingat Allah dantinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”  (QS. Al-Jumu’ah:)
Melalui ayat di atas, tentu menjadi pertanyaan kenapa shalat jum’at begitu mulia? Jawabannya, karena Allah mengajarkan kepada manusia bahwa ada saatnya harus melakukan hal yang bersifat kebersamaan, bukan perorangan. Inilah manfaat shalat jumat  yang paling utama.
Pemahaman ini tak lepas dari kata jum’at sendiri. Jum’at berasal dari kata jama’ yang artinya berkumpul. Dengan berkumpul, umat Islam akan menemukan aneka manfaat shalat jumat yang luar biasa, baik untuk pribadi maupun untuk status sebagai warga negara. Itulah yang diajarkan dalam shalat jum’at.
Ada beberapa manfaat shalat jumat:
1.    Mengajarkan untuk Taat Pada Prosedur
Shalat jum’at mengajarkan umat Islam untuk taat prosedur, karena pelaksanaan shalat jumat tidak boleh dilaksanakan sebelum azan di waktu zhuhur dan tidak boleh pula saat atau setelah masuk waktu ashar. Dalam pelaksanaan shalat, makmum harus berniat mengikut imam dan imam berniat menjadi imam.
Sehingga, pengakuan pengikut dan yang diikuti melahirkan kebersamaan dan kekompakan. Andai melenceng dari prosedur niat utama, maka tidak boleh melaksanakan shalat jumat. Ia harus melaksanakan shalat Zhuhur. Karena mengikut imam menjadi penentu sahnya shalat jumat.
2.    Membentuk Kejujuran Imam Atau Pemimpin
Sudah jamak diketahui, bahwa khutbah jumat menjadi syarat sahnya shalat jumat. Jika tidak ada khutbah, maka shalat jum’atnya tidak sah dilaksanakan. Demikian halnya khatib, ia harus dalam kondisi suci dari hadas besar dan hadas kecil. Andaikata ia berhadas, maka ia harus turun dan khutbah dilanjutkan oleh jama’ah.
Karena itu, kejujuran imam di dalam pelaksanaan khutbah menjadi hal yang vital. Jika khatib ‘cuek’ saat ia berhadas, maka ia yang akan menanggung dosa seluruh jamaahnya. Karena para jamaah otomatis tidak melaksanakan shalat jumat. Karena khutbah adalah menjadi syarat bolehnya pelaksanaan shalat jumat.
3.    Menjadi Sarana Saling Mengingatkan
Manfaat shalat jumat yang lainnya adalah saling mengingatkan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah Swt. Inilah tugas khatib di dalam khutbahnya, dan tugas jamaah untuk mengingatkan khatib jika ada kesalahan dalam menyampaikan rukun khutbah.
Kebesaran hati jamaah dan imam untuk menerima nasehat menjadi bagian penting. Demikian halnya dalam pelaksanaan shalat jumat sendiri. Imam harus ikhlas menerima pemberitahuan jamaah jika terdapat kekhilafan.
4.    Media Doa Bersama Untuk Saudara Sesama Muslim
Selain itu, maanfat shalat jumat yang bersifat kebersamaan adalah, menjadi sarana untuk mendoakan sudara sesama muslim. Karena di dalam doa khutbah kedua, imam harus membaca doa untuk memohon keampunan bagi saudara sesama muslim, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Sedangkan para jamaah mengaminkannya.
Sejatinya, masih banyak lagi manfaat shalat jumat yang ditemukan dalam pelaksanaannya. Manfaat-manfaat tersebut akan membuat kita mengerti bagaimana menjalani hidup ini. Baik dalam kehidupan sebagai warga negara maupun dalam kehidupan pribadi yang ingin menjadi muslim yang rahmatan lil’alamin.

MANFAAT BANGUN PAGI MENURUT ISLAM DAN DUNIA KEDOKTERAN



Bila bisa bangun pagi, kenapa harus bangun siang?. Menurut 
Agama dan menurut penelitian mengatakan bangun pagi itu jelas lebih baik dari pada bangun kesiangan!. Lalu, ketika kita sudah mengetahui bangun pagi itu sangat bagus, kenapa kita tidak melaksanakannya. Bukankah kita manusia yang dapat mengembangkan akal pikirannya, dapat berpikir, dan dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. kita sudah tahu bahwa bangun pagi (Subuh) itu baik dan bangun kesiangan itu buruk. Tetapi hanya sebagian kecil yang masih melaksanakannya. Sungguh yang sebagian lagi lebih mendengarkan nafsunya yang berasal dari setan. Ayo paksakan diri Anda untuk dapat bangun pagi. Insya Allah tidak akan menyesal.
Menurut para ahli di bidang kesehatan, udara di sepertiga malam yang terakhir apabila malam dibagi menjadi tiga bagian waktu, sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain sehingga sangat bermanfaat dalam mengoptimalisasikan metabolisme tubuh. Hal ini akan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh. Inilah anugerah yang luar biasa besar dari Tuhan yang diberikan melalui kesegaran alam di waktu pagi untuk makhluk-Nya.

Pagi-pagi adalah waktu yang sangat baik untuk berolahraga. Semakin awal Anda bangun, semakin banyak kalori yang dapat Anda bakar sepanjang hari dan Anda akan selalu merasa sehat. Penelitian juga membuktikan bahwa orang yang berolahraga di pagi hari cenderung lebih konsisten dalam menjaga kebugaran badan mereka.
Oleh karena itu, bagi siapa saja yang ingin merasakan kesehatan yang optimal semenjak pagi hari sehingga dengan kesehatannya itu bisa bekerja dan menjemput rezeki dengan lebih baik maka jangan tidur pagi. Mengenai hal ini, bila ingin membuktikan, coba Anda rasakan bagaimana bedanya melakukan aktivitas seharian dengan bangun pagi-pagi atau tidak tidur pagi dengan bangun pagi-pagi atau tidak tidur lagi setelah bangun pagi. Orang yang bangun pagi atau tidak tidur lagi setelah bangun pagi tentu akan merasakan badan lebih fit daripada orang yang bangun siang atau tidur lagi setelah bangun pagi. Selain itu menurut sebuah studi terbaru dari London, mereka yang terbiasa bangun lebih pagi akan memiliki bentuk tubuh lebih ramping, lebih bahagia dan sehat dibandingkan dengan mereka yang terbiasa bangun di siang hari.
Peneliti menambahkan, pada orang yang mempunyai kebiasaan begadang hingga larut malam, biasanya akan cenderung memiliki perasaan tertekan atau stress lebih tinggi dan berpotensi mengalami kelebihan berat badan.
Dalam pengamatannya, peneliti telah mewawancarai 1.068 orang dewasa terkait kesehatan dan kebiasaan tidur mereka. Hasilnya diketahui bahwa mereka yang terbiasa bangun pagi umumnya rata-rata mengawali aktivitas lebih awal, lebih bahagia dan bobot yang lebih ideal.
Ritual mandi pagi adalah awal yang penting mengawali hari dengan semangat. Saat mandi pagi, tubuh kita yang masih menyisakan lelah setelah tidur semalaman bisa terasa segar dan siap melakukan aktivitas. Banyak orang enggan beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi karena alasan air yang terlalu dingin. Padahal, air dingin tak hanya menyegarkan kulit tapi juga meningkatkan sistem kerja otot sehingga lebih fleksibel dan siap bergerak semangat.
Dalam konferensi British Psychological Society, Huber menjelaskan alasan mengapa yang rutin bangun pagi lebih beruntung dan punya kualitas hidup lebih baik. Hal itu merujuk pada fakta bahwa melakukan tugas-tugas rutin di pagi hari dan mengurus anak di saat yang tepat justru membantu membuat tubuh menjadi lebih bugar di tengah ketatnya kehidupan modern. "Mungkin tipe orang yang rutin bangun pagi lebih cocok untuk dunia industri seperti saat ini, dibandingkan dengan mereka yang bangun kesiangan,"

Cara Wudhu

 Cara Berwudhu
jika anda hendak mengerjakan shalat anda diwajibkan untuk berwudhu terlebuh dahulu karena dengan berwudhu anda akan membersihkan kotoran yang ada di tubuh anda, dan tentunya membersihkan dari najis yang ada di tubuh kita sehingga waktu kita mengerjakan shalat kondisi kita dalam keadaan suci, dan langsung saja mari kita simak cara berwudhu yang benar dibawah ini
  • 1. Membaca ” BISMILLAAHIR-RAH-MAANIR-RAHIIM”, sambil mencuci kedua belah tangan sampai gelang tangan hingga bersih
 
  • 2. Selesai membersihkan tangan terus berkumur 3x (tiga kali), sambil membersihkan gigi hingga bersih agar tidak ada bekas makanan yang ada di gigi
 
  • 3. selesai berkumur anda harus mencuci lubang hidung 3x (tiga kali)
 
  • 4. jika anda telah selesai hidung sebanyak tiga kali,  lalu anda diwajibkan untuk mencuci muka sebanyak 3x , mulai dari tempat tumbuhnya rambut atau dahi, sampai dengan dagu, dan juga telinga kanan dan telinga kiri , sambil membaca niat wudhu seperti dibawah ini
doa wudhu

Nawaitul wudhuu’a li raf’il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta’aalaa
” Aku niat berwudhu untuk mengilangkan hadast kecil, fardhu karena Allah”

 
  • 5. jika sudah selesai membasuh muka ( mencuci muka ) lalu anda harus mencuci/membasuh kedua tangan anda hingga siku-siku anda sampai tiga kali

 

 6. setelah selesai mencuci kedua belah tangan , anda harus menyapu sebagian rambut kepala sebanyak tiga kali lagi
 
  • 7. dan jika anda sudah selesai menyapu sebagian rambut kepala anda harus menyapu kedua belah telinga sebanyak tiga kali
 8. dan yang terakhir anda harus mencuci kedua belah kaki hingga tiga kali, dari lutut sampai mata kaki
keterangan :
dalam melaksanakan wudhu anda harus melaksanakannya dengan berturut-turutan , artinya yang dahulu didahulukan dan yang akhir harus diakhirkan.

Al Quran


 

 Al Quran sebagai wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW yang menjadi pedoman bagi setiap umat manusia sebagai pedoman hidup guna menunjukkan kepada jalan kebaikan dan kebenaran, mengingatkan manusia agar berpegang teguh pada Al Quran untuk selamat di Dunia dan Akhirat. Jika suatu buku memiliki suatu nilai manfaat dari setiap isinya, maka alquran banyak memiliki manfaat dan menjadi tuntunan hidup atau pegangan manusia dalam hidup didunia. Bahkan Al Quran memiliki keistimewaan bagi setiap orang yang membacanya, bahkan dalam sabda Rasulullah SAW yang berbunyi :
” Ibadah yang paling istimewa adalah membaca Al Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari”. Bahkan dari tiap 1 ayat yang dibaca mengandung 10 kebaikan di dalamnya. Karena keistimewaan Al Quran mampu membuat hidup manusia menjadi aman dan tentram.
 Berikut ini sepenggalan manfaat mempelajari, membaca dan mengamalkan Al Quran, diantaranya adalah :
1. Dari tiap ayat Al Quran yang dibaca mengandung 10 kebaikan di dalamnya
2. Al Quran sebagai pedoman hidup manusia untuk menuntun kepada jalan kebaikan, kebenaran dan keselamatan
3. Al Quran sebagai penyejuk hati bagi siapa saja yang membacanya
4. Al Quran mampu memotivasi diri dan pemberi semangat
5. Al Quran sebagai sebuah peringatan besar dan teguran akan sifat dan perilaku manusia
6. Al Quran sebagai pelebur segala emosi dan amarah yang mampu mendamaikan dan memberi ketenangan yang tidak dapat dilukiskan atau digambarkan seperti halnya yang terjadi pada Sayyid Quthb Rahimakumullah
7. Al Quran sebagai sarana komunikasi diri dengan Allah SWT
8. Al Quran sebagai pengingat akan kebesaran Allah SWT
9. Dalam sebuah janjiNya, Allah SWT berjanji akan memberikan segala kebutuhan dan mencukupi segala kehidupan manusia di dunia dan di akhirat serta mengangkat derajat manusia meski di dunia hidup penuh dengan segala kekurangan
10. Al Quran akan menjadi pelindung diri bagi siapa saja yang membacanya dari tiap ayat yang dibacanya
11. Al Quran bagi siapa saja yang memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari akan semakin bertambah ilmunya
12. Siapa saja yang mempelajari dan memahami Al Quran bagaikan menyelami luasnya samudera kehidupan dan menikmati anugerah kehidupan yang dirasakannya serta mengambil segala hikmah dan manfaat dari Al Quran
13. Seseorang yang rajin membaca Al Quran memiliki jiwa yang sejuk, penuh dengan kesabaran, hati yang jernih, jiwa dan pikiran yang lapang, dan wajah yang bercahaya
14. Menjadikan seorang yang kreatif, penuh motivasi dan inovatif
15. Membuat manusia semakin dekat dengan Sang Maha Pencipta Dunia dengan segala isinya
16. Membuat seseorang menjadi bersyukur dengan segala nikmatNya
17. Terhindar dari segala kecemasan, kekhawatiran, rasa pesimis, kesedihan, selalu penuh dengan harapan dan kegembiraan
18. Selalu mendapat jalan kemudahan, kebaikan dan petunjuk serta mengingatkan diri dari hal-hal yang dilarangNya
19. Bagi seseorang yang membaca dan mengamalkannya, merasakan senantiasa dalam setiap langkahnya selalu dilindungi oleh Allah SWT
20. Sebagai pelebur dosa, yang mengingatkan manusia akan dosa-dosa dan mencegah dirinya kembali dalam dosa
21. Memperkuat keimanan, ketaqwaan dan penjagaan diri
22. Memudahkan segala rizki
23. Sebagai pintu keberkahan bagi siapa saja yang membacanya
24. Dijadikan sebagai manusia yang terbaik
Dari `Utsman bin `Affan, dari Nabi bersabda : “Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya.” H.R. Bukhari.
25. Akan dikumpulkan bersama para Malaikat Allah
Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda : “Orang yang membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran.” Muttafaqun `Alaihi (Keuntungan dan kebaikan).
26. Sebagai syafa`at dan penyelamat di Hari Kiamat
Dari Abu Umamah Al Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda : “Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya).” H.R. Muslim.
27. mendapatkan segala kenikmatan yang tiada batasnya
Dari Ibnu `Umar, dari Nabi bersabda : “Tidak boleh seorang menginginkan apa yang dimiliki orang lain kecuali dalam dua hal; (Pertama) seorang yang diberi oleh Allah kepandaian tentang Al Qur`an maka dia mengimplementasikan (melaksanakan)nya sepanjang hari dan malam. Dan seorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta maka dia infaqkan sepanjang hari dan malam.” Muttafaqun `Alaihi.
28. Sebagai ladang pahala
Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata, Rasulullah e : “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan “Alif lam mim” itu satu huruf, tetapi “Alif” itu satu huruf, “Lam” itu satu huruf dan “Mim” itu satu huruf.” H.R. At Tirmidzi dan berkata : “Hadits hasan shahih”.
29. Untuk Kedua orang tuanya mendapatkan mahkota dan kenikmatan surga
Dari Muadz bin Anas t, bahwa Rasulullah e bersabda : “Barangsiapa yang membaca Al Qur`an dan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya pada Hari Kiamat kelak. (Dimana) cahayanya lebih terang dari pada cahaya matahari di dunia. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang seperti ini. ” H.R. Abu Daud.
30. Mendapatkan kenikmatan Syurga dan di penuhinya segala apa yang diinginkan
Mungkin ketika di dunia hidup dalam serba keterbatasan dan kekurangan, karena rajin membaca serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya sebagai pribadi yang tangguh, taat dan menjalankan perintah dan laranganNya. Niscaya akan mendapatkan kenikmatan luar biasa yang tidak pernah di dapat ketika di dunia.

Shalat


Adapun mengenai shalat yang akan kita bahas di bawah ini ialah yang sebagaimana difirmankan Allah SWT yang bunyi-Nya :
… إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ…(45)
“….Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar….” (Q.S. Al-Ankabuut : 45).
Pengertiannya : 
  1.  Bahwa shalat itu berfungsi bagi diri supaya mencegah kekejian dan kemunkaran. Jadi, terhadap yang melakukannya, tetapi bermasa bodo terhadap berlakunya kemunkaran, maka berarti shalatnya itu tidak sejalan dengan yang dimaksud oleh ayat tersebut di atas itu. 
  2.  Bahwa konsekwensi dari shalat itu harus sedapat mungkin berusaha mencegah perbuatan yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah. Artinya ; bagi setiap yang sudah melakukan shalat dan sesuai dengan esensi yang dikandung dalam shalat, maka dirinya akan terus bergerak melawan kemunkaran.
  •  Menerima Sebagai Aparat Allah
Pada dasarnya bahwa seseorang yang sudah melakukan shalat, maka sesungguhnya telah “berjanji” kepada Allah, sebagaimana yang dikandung dalam ungkapan kalimat “Iyyaka na’ budu” yang artinya : “Hanya kepada engkau kami beribadah”. Ibadah berasal dari kata “abada” (menyembah, mengabdi/berbakti). Menyembah atau berbakti kepada Allah berarti bernaung di bawah ketentuan Hukum-Hukum Islam. Maka, dalam shalat itu juga berarti telah memberikan pernyataan diri sebagai “aparat/petugas” dari Kerajaan Allah. Sehingga dirinya itu bersiap sedia pula melawan setiap kekuatan yang menghalangi tegaknya undang-undang yang telah diturunkan Allah SWT.
Tentu lain lagi halnya terhadap seseorang yang berjanji ketika melakukan shalatnya, sedang dalam hal itu menyetujui berlakunya hukum-hukum Jahiliyah (thagut), atau rela bila hukum Islam dicampakkan dari dirinya, maka sama artinya dengan melanggar janjinya sendiri yang berarti shalatnya itu yang palsu. Kita ingat sabda Rasulullah SAW :
اَوَّلُ مَايُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلاَةُ فَاِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَاِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
“Yang paling utama dihisab (ditanya) seseorang hamba pada hari kiamat ialah mengenai shalat. Apabila beres shalatnya, beres segala amalnya. Dan jika rusak, maka rusak pula segala amalnya”. (H. R. Thabrany).
Yang akan diperiksa dari hal melakukan shalat itu, tidak hanya yang mengenai rukun-rukun atau wujudnya secara lahiriyah saja. Sebab, bila hanya untuk itu, maka orang-orang munafik dan fasik pun dapat melakukannya. Tegasnya, bahwa yang akan diperiksa mengenai shalatnya seseorang itu adalah mencakup pula akan isinya antara lain : 
  1.  Sudahkah dengan shalatnya itu dia mencegah kemunkaran dan kekejian sebagaimana yang disebutkan oleh ayat tadi di atas ?. 
  2. Sungguhkah dia melakukan shalat itu dengan beritikad sedia menjalankan seluruh Perintah Allah, sebagaimana esensi shalat, atau hanya mengakui sebagiannya saja ; sebagiannya lagi dia pakai aturan kafir ?. 
  3.  Dan adakah janji dalam shalatnya itu merupakan janji yang dipertanggungjawabkan untuk ditepati atau hanya janji kosong ? Atau memang sengaja dia telah berani merusak janjinya, karena menganggap sepele terhadap arti tujuan menyembah kepada Allah ?.
  •  Berkaitan Dengan “Ibadah Ghairu Mahdhoh”
Shalat, merupakan ibadah yang secara vertikal berhubungan dengan Allah SWT. Akan tetapi, realisasi dari shalat itu tidak lepas dari ibadah yang secara horizontal berhubungan dengan kemasyarakatan. Umpamakan saja diri kita sebagai pegawai yang diberi dua macam tugas seperti kita sebutkan di bawah ini : 
  1.  Apel menghadap pimpinan, dalam rangka berjanji setia terhadap perintah dari atasan. Juga, melaporkan diri bahwa kita sudah menjalankan pekerjaan yang sesuai dengan peraturan dari pimpinan. 
  2.  Menjalankan pekerjaan di lapangan.
Vertikalnya yaitu bertugas menghadap pimpinan. Dan horizontalnya ialah menjalankan tugas di lapangan. Maka, jelas bahwa hubungan antara kedua macam tugas itu tidak dapat dipisahkan. Maksudnya ialah bahwa menghadap pimpinan berarti kita sudah siap menjalankan tugas di lapangan dengan mentaati intruksi dari pimpinan. Dan kita melaporkan pekerjaan yang sudah dikerjakan. Begitu juga menjalankan tugas di lapangan, maka harus sesuai pula dengan materi janji ketika sedang menghadap pimpinan.
Bagi pimpinan yang sangat menguasai administrasi kepegawaian dalam perusahaannya, tentu dapat mengetahui kejujuran dan kelicikan pegawainya, cukup dengan terlebih dulu memeriksa laporan yang disesuaikan dengan fakta-faktanya. Apabila antara isi laporan dan fakta yang ada di kantor pimpinan itu ditemui “ketidakberesan”, maka kemudian diperiksa pula bukti-bukti yang telah kita kerjakan di lapangan. Jelas sekali bahwa menuju beresnya pemeriksaan mengenai laporan yang tiap hari kita sampaikan itu, harus beres pula dengan pekerjaan kita di lapangan.
Dalam bacaan shalat ada kalimat tauhid “Asyhadu anlaa ilaha illallaah”, artinya “aku menyaksikan bahwasanya tidak ada Robb selain Allah”. pengertian tentang “Tuhan” menurut Islam adalah Tuhan sebagai “Rabb” yang memberi tugas beserta peraturan-peraturan-Nya, dan kita tidak boleh merobah-robah-Nya. Dengan itu, maka kalimat tauhid yang kita nyatakan ketika melakukan shalat mengandung arti tidak ada ketaatan kepada sesuatu yang bertentangan dengan undang-undang dari Allah. Maka, adakah pernyataan kita itu dibuktikan dengan perbuatan sehari-hari di dalam masyarakat kita ?.
Menghadapi pemeriksaan mengenai shalat, adalah tetap menyangkut dengan ibadah-ibadah yang berhubungan dengan kemasyarakatan (horizontal)/ghairu mahdhoh). Sebab, bahwa ungkapan kalimat “hanya kepada engkau kami menyembah”, dalam shalat dimaksudkan juga sebagai laporan sehari-hari yang terus bertumpuk. Dan akan diperiksa pada hari kiamat. Serta tepat atau tidaknya dengan kenyataan, itu pula menjadi pokok tujuan dalam pemeriksaan. Bilamana dalam kehidupan sehari-harinya itu rela dilandasi dengan hukum-hukum kafir dengan tidak mencari jalan keluar darinya, maka akan sama halnya dengan mereka yang merusak janji. Dan laknat bagi yang merusak janji (Al-Baqarah : 27, Ar-Raa’d : 25). Sama keadaannya dengan shalatnya orang munafik (An-Nisa : 142).
Lain pula halnya bagi yang telah membuktikan diri dengan sehabis-habisnya usaha dalam mempraktekkan esensi shalatnya di dalam tata kehidupan bermasyarakat, maka dijuluki sebagai “Aparat” Kerajaan Allah di muka bumi. Bila pada waktu subuh dia (shalat) menghadap Allah, maka sekitar jam 9.00-11.00 siang pun berada dalam posisi menjalankan atau memperjuangkan hukum-hukum Islam supaya berlaku di dalam masyarakat. Kemudian bila pada waktu dhuhur dia melaporkannya lagi kepada Allah, maka laporannya pun tidaklah bohong. Demikianlah shalat yang dilakukan oleh umat yang bertanggung jawab dalam menjalankan Undang-Undang Allah, karena diri berfungsi sebagai aparat Kerajaan-Nya di muka bumi.
Sungguh berbeda dengan yang dilakukan oleh orang-orang fasik ; yang mana tidak bertanggung jawab terhadap esensi shalat. Dan tidak meyakini kebenaran Islam. Sehingga mereka tidak dapat mengendalikan nafsu yang bertentangan dengan isi shalatnya. Sebab itu, telah dijelaskan bahwa setiap yang menolak tegaknya kekuasaan Islam, maka adalah musuh Islam yang nyata.
Kesimpulannya, bahwasanya Allah sebagai Raja (Mulkussamawaati wal ardhi), juga Al-Qur’an merupakan Undang-Undang-Nya, maka yang beriman dan beramal shaleh adalah aparat-Nya di bumi. Sehingga fungsi shalat yang dilakukannya merupakan laporan (sapta marga) ciri kesediaan menjadi petugas yang patuh terhadap apa yang telah diperintahkan oleh Rabbul a’lamiin (Raja semesta alam). Bila sudah sedemikian menghayatinya, maka Insya Allah shalatnya dapat menggetarkan jiwa untuk siap berpijak pada Kebenaran Allah. Selanjutnya terjun ke medan jihad hingga hidupnya ditujukan guna pengabdian kepada Allah, tempat kembali

Doa Tidur

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Nah pada posting kali ini saya akan berbagi tips bagaimana tata cara tidur yang baik dan sesuai dengan sunnah Rasulullah. Seperti apa tata caranya langsung saja baca dibawah sini ya.

Sunnah Nabi Muhammad S.A.W sebelum, ketika dan selepas tidur:
1.   Membaca doa sebelum tidur dan ayat kursi.
2.   Jangan tidur dalam keadaan kaki menghadap ke Qiblat. Keadaan yang demikian hanyalah untuk orang yang meninggal dunia.
3.   Membaca Tasbih Fatimah. Barang siapa yang membaca Tasbih Fatimah, sekiranya dia mati pada ketika dia tidur maka ia dikira sebagai mati syahid. Apa itu tasbih Fatimah?
  • Subahanallah 33 kali
  • Alhamdulillah 33 kali
  • Allahuakbar 33 kali
4.   Membaca  4x Surat al-Ikhlas meniupkan pada tapak tangan dan membasuh ke seluruh badan tujuannya untuk menghindarkan sihir dan perbuatan jahat manusia.
5.   Berniat untuk bangun menunaikan solat Tahajut. Sekiranya tidak terjaga dari tidur, Allah S.W.T akan mengira seolah-olah dia bertahajut sepanjang malam. Solat tahajut adalah benteng  dari pada sihir dan perbuatan jahat manusia.
6.   Mengambil wudhu sebelum tidur dan menunaikan solat sunat taubat
7.   Maafkan semua kesalahan orang lain kepada kita dan menghalalkan segala hutang piutang orang lain kepada kita
8. Tidur dengan mengamalkan posisi tidur Rasulullah yaitu memiringkan badan ke kanan dan telapak tangan di bawah pipi.
9. Membaca doa setelah bangun tidur.